2025, Ekonomi Maluku Diproyeksi Tumbuh Positif Dari Sejumlah Sisi

by -33 Views

“Dari sisi konsumsi rumah tangga diperkirakan terus meningkat seiring dengan daya beli masyarakat yang lebih terjaga, didukung oleh kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Maluku sebesar 6,5%. Dari sisi sektoral, pertumbuhan ini akan ditopang oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (PKP) yang mendapat dorongan dari permintaan mitra dagang utama serta kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) yang diharapkan meningkatkan pertumbuhan industri pendukung di sekitar pelabuhan utama Maluku,” beber pria smart itu.

Ambon,moluccastimes.id-Perekonomian Maluku tetap tumbuh positif dengan capaian pertumbuhan sebesar 6,53% (yoy) pada triwulan I 2024, meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 6,24% (yoy).

Hal tersebut diungkapkan Deputi Kepala Perwakilan, Bidang Sistem Moneter, Rakhmat Pratama disela kegiatan Desiminasi Laporan Perekonomian Provinsi Maluku dan Temu Media, Kamis 13/03/2025.

“Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,02% (yoy). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Maluku pada 2024 mencapai 5,34% (yoy), lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,21% (yoy),” lugas Pratama.

Menurutnya, Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh administrasi pemerintahan yang meningkat berkat realisasi belanja APBN.

“Selain itu, konsumsi rumah tangga juga mengalami peningkatan yang signifikan, dipicu oleh momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Natal, pemilihan kepala daerah serentak, serta berbagai acara seremonial seperti wisuda perguruan tinggi yang turut mendorong sektor perdagangan besar dan eceran,” terangnya.

Pada tahun 2025, lanjutnya, ekonomi Maluku diproyeksikan tetap tumbuh positif pada rentang 4,18%-5,18% (yoy).

“Dari sisi konsumsi rumah tangga diperkirakan terus meningkat seiring dengan daya beli masyarakat yang lebih terjaga, didukung oleh kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Maluku sebesar 6,5%. Dari sisi sektoral, pertumbuhan ini akan ditopang oleh sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (PKP) yang mendapat dorongan dari permintaan mitra dagang utama serta kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) yang diharapkan meningkatkan pertumbuhan industri pendukung di sekitar pelabuhan utama Maluku,” beber pria smart itu.

Sementara dari sisi inflasi, Maluku mencatat kenaikan 1,33% (yoy) pada Februari 2025, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,76% (yoy).

“Namun, inflasi di Maluku diprakirakan tetap berada dalam rentang target 2,5 ±1% (yoy) pada 2025. Risiko utama yang dapat mendorong inflasi adalah ketidakpastian global yang meningkatkan harga emas serta naiknya harga komoditas global seperti gandum dan CPO. Di sisi lain, produksi pangan domestik yang relatif stabil diharapkan dapat menahan laju inflasi lebih lanjut,” tandasnya.

Ditambahkan, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

“Hal ini guna menjaga stabilitas harga bahan pangan melalui berbagai program, seperti Gerakan Pasar Murah, pemantauan harga melalui sidak pasar, serta pelaporan neraca pangan strategis untuk memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan,” pungkasnya. (MT-01)