“Melalui momentum adat yang dilaksanakan setiap 7 Syawal ini, mari renungkan dan perkuat nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun Maluku lebih baik lagi, dalam bingkai Ale rasa beta rasa, potong di kuku rasa di daging, sagu salempeng dipata dua,” ajak ayah tiga anak itu.
Leihitu,moluccastimes.id-Momen kultural Pukul Sapu Lidi memiliki makna yang dalam yaitu mempererat ikatan persaudaraan.
Demikian Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa disela Pesta Adat dan Budaya Atraksi Pukul Sapu Lidi Negeri Latu Hausihu di Negeri Morella, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin 07/04/2025.
“Atraksi budaya ini, memiliki nilai historis tersendiri yang menunjukan tekad dan keberanian orang Maluku melawan penjajah, sebagai manifestasi kapitan Tulukabessy dan para pejuang yang gagah berani mengorbankan seluruh jiwa dan raga untuk bangsa, serta berjiwa besar dan menjadi figur pemersatu rakyat. Hal inilah yang harus dipertahankan,” ungkap Lewerissa.
Pria smart itu mengatakan sebagai warisan budaya leluhur, nilai tradisi ini harus terus tertanam dalam karakter anak-anak Maluku.
“Melalui momentum adat yang dilaksanakan setiap 7 Syawal ini, mari renungkan dan perkuat nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun Maluku lebih baik lagi, dalam bingkai Ale rasa beta rasa, potong di kuku rasa di daging, sagu salempeng dipata dua,” ajak ayah tiga anak itu.
Atraksi Pukul Sapu Lidi ditandai dengan Penyulutan Obor Kapitan Tulukabessy oleh Gubernur Maluku dan diselingi dengan
persembahan Tari Katreji dari Negeri Gandong Soya, Tari Reti, Tari Cakalele, dan Tari Saliwangi.
Hadir juga pada kesempatan itu Forkopimda Provinsi Maluku, Bupati Maluku Tengah dan Istri, Forkopimda Kabupaten Maluku Tengah, Upu Latu Negeri Hausihu Morella, Latupati se-Jazirah Leihitu, Anggota DPD RI Novita Anakotta, Anggota DPR RI Saadiah Uluputty, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Anggota DPRD Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah, Camat Leihitu, Tokoh Agama, Tokoh Adat, serta Tokoh Masyarakat, Ketua Fron Pemuda Muslim Maluku, serta Masyarakat Gandong Soya, Waai, dan Kaibobo.
Usai dari Morella, Gubernur beserta rombongan menuju ke Negeri Mamala untuk mengikuti atraksi Pukul Sapu Lidi yang sama. (MT-01)
