Kota Ambon Sentral Dagang Indonesia Timur Hadapi MEA

by -104 Views
Ambon,Mollucastimes.Com-  Pemerintah
Provinsi Maluku bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian
Pertahanan Keamana RI, menggelar Deseminasi Konektivitas ASEAN dan Tantangan
Keamanan di Kawasan di lantai dua Swissbell Hotel, Kamis (20/10/2016).
Kegiatan yang bertujuan untuk membahas kerja sama penanggulan sistem keamanan di Provinsi Maluku itu dibuka oleh Gubernur Maluku Ir. Sait Assagaff yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Maluku Bidang Tata Pemerintahan dr Frona Fiona Koedubun, M,Si.
Koedubun dalam sambutan sebelum membuka kegiatan mengatakan, lima bidang utama penunjang
kegiatan Asean Regional Forum (ARF) 
dengan Kementerian Luar Negeri 
yang sasarannya meliputi bidang kerja sama utama yaitu, bidang keamanan
maritim, prolifikasi nuklir dan pelucutan senjata, penanganan  bencana kejahatan transnasional dan terorisme,
sedangkan Badan sektor lainnya yaitu: Asean Defence Ministers Meeting (ADMM)
yang diperuntuhkan lebih mengarah pada Kementerian Pertahanan sebagai focal
building  dengan bidang kerja sama utama
yakni aktivitas humanitarian dan
penanganan bencana, bantuan obat-obatan secara militer, penanganan
terorisme  dan penanggulangan Ilegal
Fishing dan keamanan di daerah maritim.
“Isu sentral sebagai sebuah Prioritas yang terjadi di Indonesia sebagai pilar
dari polkam ASEAN  yakni mengenai
perlindungan HAM, Trafiking , korupsi , keamanan dan perdamaian kawasan,
demokrasi, penanggulangan narkoba, penanggulangan narkoba, penanggulangan
bencana alam, ilegal fishing  dan kerja
sama hukum seperti ekstradisi dan bantuan hukum timbal balik  serta penyeludupan manusia, “ ungkapnya  
Selain
itu, Koedubun juga menambahkan pemerintah Provinsi Maluku juga sangat
mengharapkan adanya koordinasi  dan
pelibatan yang lebih optimal badan-badan sektoral dalam penanganan isu lintas
sektoral seperti trafiking in persons 
dan keamanan daerah maritim, dimana tantangan terberat  yang harus dibenahi oleh kemenlu dan
kemenkumham RI adalah penerapan pemahaman masyarakat indonesia  mengenai kesadaran  ASEAN masih sangat terbatas, sehingga
masyarakat indonesia perlu diberikan pemahaman tentang ASEAN itu sendiri,
transformasi ASEAN dan berbagai bentuk kerjasama yang tercakup dalam 3 pilar
komunitas ASEAN.
“Gubernur Maluku sangat berharap kepada semua stakeholder terkait, untuk
senantiasa melakukan  sosialisasi yang
melibatkan pemerintah daerah  dan
pemangku kepentingan lainnya guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya kerjasama ASEAN  dan pasca
pembentukan masyarakat ASEAN,“ tandasnya.
 Selain itu, Deputi II Bidang Koordinasi
Politik Luar Negeri RI  Lutfi Rauf dalam
sambutannya mengatakan peran Indonesia dimata go internasional bukanlah hal
yang mudah, membutuhkan proses yang panjang kepada kapasitas Indonesia untuk
memainkan perannya sebagai negara yang penting dan berpengaruh.
“Untuk
mewujudkann peran Indonesia ini, perlu diimbangi dengan upaya menciptakan
kapasitas kekuatan nasional dalam negeri sekaligus, upaya untuk mencipatakan
kondisi yang kondusif dan stabil dimanapun, dimuka bumi, sehingga terkait
dengan pemikiran betapa pentingnya stabilitas keamanan dan konektifitas
dikawasan untuk menunjang perkembangan keuangan dan ekonomi, ketahanan dan
sosial budaya, kita tidak akan bisa maju, kita tidak akan bisa membangun
apabila lingkungan kita bergejolak atau tidak stabil, “ ungkapnya.
Rauf
menambahkan, Indonesia tidak akan bisa mencapai kemakmuran dan integritas
ASEAN, jika tidak kuat dengan konektifitas atau intergrasi dengan negara-negara
ASEAN lainnya. Sehingga Provinsi Maluku khusunya Kota Ambon dipilih dalam
kegiatan diseminasi konektifitas ASEAN dan tantangan keamanan di kawasan, yang
dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Keamanan RI
dengan beberapa pertimbangan, diantaranya, Kota Ambon dinilai sangat strategis
dalam lokasi maupun letak fundamen, peluang ekonomi nasional.
 “Kota Ambon merupakan pintu masuk bagi kawasan
Indonesia Timur, sehingga mempunyai peluang dan tantangan terkait dengan
dinamika yang terjadi dikawasan, Kota Ambon ibukota dari  Provinsi Maluku  merupakan bagian dari kerjasama sub kawasan
DENPEAGA dikawasan sebelah timur, sebagai bagian dari daerah indonesia timur,
Kota Ambon Provinsi Maluku dapat dijadikan motor untuk dapat mendorong
perdagangan ekonomi dikawasan indonesia timur, dengan membuka peluang-peluang
distabilitas kawasan yang tertentunya menjadi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),“ tambahnya.
(Mg-02)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *