Assagaf-Setya Novanto Ikut Ritual Tangkap Ikan Secara Tradisional

by -121 Views
Langgur,
Mollucastimes. Com –
Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaf dan Ketua Umum DPP
Golkar, Setya Novanto ikut ritual tangkap ikan secara tradisoanal di Maluku
tenggara dalam rangkaian Festival Pesona Meti Kei yang digelar di Desa Revav, Kei Kecil.
Said Assagaf dan Setya Novanto tiba dibandara Karel Satsuitubun Langgur, Maluku Tenggara Rabu
(19/10/2016) pukul 09.31 WIT, menggunakan pesawat garuda yang di jemput
langsung Bupati Maluku Tenggara, Anderias Rentanubun, Wakil Bupati Maluku
Tenggara, Yunus Serang, Ketua DPRD Maluku Tenggara, Theddy Welerubun, Wakil
Ketua DPRD Utha Savsavubun, Sekretaris Daerah Kota Tual, Adli Bandjar, pimpinan
SKPD se-Maluku Tenggara dan Panitia Festival Pesona Meti Kei (FPMK) dan lansung
menuju Desa Revav, Kei Kecil Timur, Malra untuk mengikuti acara ritual tangkap
ikan secara tradiisional atau sering disebut masyarakat “Tarik tali”.
Rombongan disambut warga yang sudah menunggu kedatangan
mereka sejak pagi hari. Sorak-sorai warga tak dapat dibendung karena sukacita
mendalam dikunjungi orang nomor satu di Maluku.
Usai acara penyambutan, Gubernur Maluku, Ketua Umum DPP
Golkar, Bupati dan rombongan di berikan alat tangkap ikan tradisional untuk
turun ke pantai dan melakukan penangkapan ika secara tradisional dan kemudian
ikan tangkapan tersebut di bawah kedarat dan dibakar untuk dimakan bersama.
Salah satu warga Kei, Ivan Rahabav kepada awak media
menyatakan kegembiraannya karena walau baru pertama kali ritual “Tarik tali”
dilakukan namun dihadiri langsung orang nomor satu di Maluku dan juga Ketua
Umum DPP Golkar yang menambah semarak ritual tersebut.
Dirinya mengapresiasi kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda)
Malra yang telah mengangkat budaya dan tradisi masyarakat kepulauan kei agar
lebih dikenal dimata dunia.
“Saya berharap ritual dan tradisi budaya didaerah ini terus
dikembangkan. Jangan sampai berhenti agar Maluku Tenggara (Kepulauan Kei)
dikenal dimata dunia dengan kearifan budayanya yang masih tetap terjaga sampai
saat ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur ritual “Tarik tali” arus terus
dijaga sebagai warisan budaya lokal yang perlu untuk terus dikembangkan.
“Kegiatan ini juga menjadi salah satu bagian dari upaya untuk
menjaga keutuhan serta penghormatan terhadap nilai-nilai adat. Hal ini baik
sehingga harus tetap dilestarikan,” tandasnya singkat. (MT-03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *