“Dalam Bakumpul Bacarita, Pemerintah Desa Galala menyerap setiap aspirasi dari masyarakat, baik saran, usulan maupun kritikan. Kami tidak anti-kritik sehingga masyarakat bisa menyampaikan hal apa saja yang dianggap tidak berpadanan dengan tugas dan tanggungjawab kami,” ungkap Kepala Desa Galala, Jemima Jorys Sitaniapessy, Senin 14/04/2025.
Ambon,moluccastimes.id-Menindaklanjuti penyerapan aspirasi masyarakat versi Wali Kota Jumpa Warga (WAJAR) yang dilakukan Pemerintah Kota Ambon, juga telah dilakukan Pemerintah Desa Galala dengan tajuk Bakumpul Bacarita.
“Dalam Bakumpul Bacarita, Pemerintah Desa Galala menyerap setiap aspirasi dari masyarakat, baik saran, usulan maupun kritikan. Kami tidak anti-kritik sehingga masyarakat bisa menyampaikan hal apa saja yang dianggap tidak berpadanan dengan tugas dan tanggungjawab kami,” ungkap Kepala Desa Galala, Jemima Joris Sitaniapessy, Senin 14/04/2025.
Kegiatan yang diinisiasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) tersebut dilakukan dengan melibatkan para Ketua RT dan RW, BUMDes Rurehe, Pokja Inklusi Gosepa juga Pemuda, Remaja dan Anak Anak.
“Dari hasil Bakumpul Bacarita itu terdata hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk ditindaklanjuti dalam Musrembang Desa nanti. Dan kami lihat animo masyarakat sangat luar biasa,” aku wanita rendah hati itu.
Menurutnya, Bakumpul Bacarita telah dilakukan sejak 2023.
“Dari hasil Bakumpul Bacarita tahun 2023 itu ada sejumlah prioritas pengembangan desa yang teridentifikasi, yang kemudian disesuaikan dengan anggaran yang ada. Kemudian tahun 2024 kita lakukan evaluasi, prioritas apa saja yang tidak terkover. Hal tersebut akan menjadi perhatian untuk tahun berjalan, tentunya dengan memperhatikan anggaran yang ada,” jelasnya.
Untuk tahun 2025 ini, lanjutnya, Pemerintah Desa bersama BPD menggelar Bakumpul Bacarita pada bulan Maret.
“Tentunya dengan mengevaluasi tahun 2024, maka ada beberapa hal seperti drainase, lampu jalan, saluran pembuangan yang menjadi perhatian, Tetapi lagi-lagi harus melihat kondisi anggaran apalagi dengan efisiensi anggaran maka kita harus memprioritaskan hal yang paling penting bagi masyarakat,” lugas ibu dua anak itu.
Drainase di RT 06 dan saluran pembuangan di RT 03, lanjutnya, sementara dalam pelaksanaan.
“Kita atur sedemikian sehingga program pembangunan dalam desa dapat dilakukan sesuai dengan prioritas,” timpalnya.
Disisi lain, Perpustakaan dan Pokja Inklusi juga mendapat perhatian.
“Perpustakaan saat ini melakukan transformasi dengan memberikan les Bahasa Inggris bagi anak-anak dari usia dini hingga SMP serta menggaungkan Perpustakaan Keliling di sekolah maupun di Gasebo di bawah Jembatan Merah Putih. Sementara Pokja Inklusi Gosepa juga berperan menjadi advokad bagi masalah sosial, kekerasan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta sebagai perpanjangan tangan membantu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terkait administrasi kependudukan seperti membuat Kartu Identitas Anak, KTP, KK dan lainnya,” terang wanita murah senyum itu.
Dirinya berharap dengan kolaborasi serta sinergitas yang terbangun bersama elemen masyarakat, Desa Galala mampu meresponi program prioritas Pemerintah Kota Ambon dalam hal ini Wali Kota dan Wakil Wali Kota. (MT-01)