Pembangunan dari desa dan membangun dari pinggiran terkait pengembangan desa negeri harus mendapat perhatian dan apresiasi.
Ambon,moluccastimes.id-Pembangunan dari desa dan membangun dari pinggiran terkait pengembangan desa negeri harus mendapat perhatian dan apresiasi.
Demikian Sekertaris Kota Ambon, Drs. Agus Ririmasse, AP, M.Si ketika membuka Bimbingan Teknis Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial Di Kota Ambon, yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Ambon, Rabu 19/06/2024.
Dalam kaitan tersebut maka ada dua hal penting yang harus diperhatikan.
“Pertama, perpustakaan desa negeri dan kelurahan harus dikembangkan secara optimal sebagai pusat belajar dan aktivitas. Perpustakaan harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi. Pengelola perpustakaan harus meningkatkan kapasitas diri sesuai standar pengelolaan perpustakaan,” jelas Ririmasse.
Kedua, lanjutnya, perpustakaan desa negeri dan kelurahan harus bersifat inklusif.
“Perpustakaan harus dapat difungsikan oleh seluruh komponen masyarakat, siapapun dia. Sehingga dengan demikian ada esensi yang terlahir dari pengembangan literasi inklusi sosial tersebut,” timpalnya.
Dirinya meminta agar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan terus melakukan pendampingan serta pembinaan kepada perpustakaan desa negeri dan kelurahan di Kota Ambon.
“Nah dengan kehadiran para pengelola perpustakaan desa negeri dan kelurahan dalam kegiatan Bimtek ini, Pemkot Ambon berharap perpustakaan yang ada di desa negeri dan kelurahan dapat berkembang serta bermanfaat bagi masyarakat,” tandas ayah dua putra itu.
Ditempat yang sama, Ketua Panitia Kegiatan Bimtek, Marsia Mulan, SE menambahkan, penguatan literasi merupakan salah satu cara mengurangi kemiskinan.
“Hal tersebut tercantum dalam program prioritas nasional tahun 2020-2024 yaitu percepatan kemiskinan melalui penguatan literasi untuk kesejahteraan,” ungkap Mulan.
Disebutkan pengembangan literasi berbasis inklusi sosial merupakan inovasi yang menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi demi peningkatan kualitas hidup.
“Terkait hal tersebut melalui Bimtek ini diharapkan peserta meningkatkan pengetahuan konsep transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Kemudian bagaimana strategi pengembangan perpustakaan yaitu layanan informasi, strategi pelibatan masyarakat serta advokasi. Selanjutnya mengetahui sistem informasi manajemen perpustakaan, dokumentasi seluruh kegiatan perpustakaan serta bagiamana meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penggunaan teknologi informasi sehingga mewujudkan pelayanan publik yang prima,” jelas wanita cantik itu.
Peserta yang mengikuti kegiatan Bimtek adalah para pengelola perpustakaan desa negeri dan kelurahan sebagai penerima bantuan program PURPESSERU dan program PERPUSNAS RI sebanyak 25 desa negeri kelurahan di Kota Ambon.
Sementara itu nara sumber yang dihadirkan ya*itu Pustakawan Ahli Pertama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Maluku, Ronald Stenly Latuihamallo, S.Sos dan Master Traineer, Edwin Manuhutu. (MT-01)