Direktur LPDS Ajak Wartawan Jaga Tatanan Adat Maluku

by -76 Views
Ambon,MollucasTimes.Com,-Para wartawan dari berbagai media cetak, elektronik dan online di Maluku mengikuti Lokakarya “Wartawan Meliput Perubahan Iklim”. Kegitan hasil kerja sama Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) dan Kedubes Norwegia tersebut untuk meningkatkan kapasitas media dan jurnalis dalam meliput perubahan iklim serta dampaknya bagi masyarakat. Lokakarya dalam kajian lingkungan berlangsung Selasa (27/09/2016) di Swissbell Hotel Ambon, Maluku. 
Direktur Eksekutif LPDS, Priyambodo, RH mengatakan, lokakarya ini merupakan salah satu program peningkatan kapasitas wartawan, khususnya mereka yang peduli pada masalah lingkungan dan perubahan iklim.
Dikatakan, langkah-langkah antisipatif untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim perlu dikedepankan, sehingga pembangunan yang telah dan akan dilaksanakan dapat terjamin keberlanjutannya.
“Saya baru tahu kalau sebagian besar hutan di Provinsi Maluku ini masuk wilayah hutan adat. Ini luar biasa menurut saya. Artinya, penguatan kelompok masyarakat dalam melakukan pengendalian perubahan iklim secara sukarela serta merevitalisasi aksi – aksi yang bersifat kearifan lokal (adat) yang dapat menurunkan kerentanan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan pengurangan emisi GRK (Gas Rumah Kaca),”katanya. 
Menurutnya, dewasa ini media massa yang menempatkan isu perubahan iklim ataupun lingkungan hidup sebagai tema peliputan relatif sedikit. 
“Tidak banyak perusahaan pers yang produknya memiliki halaman khusus lingkungan. Kalaupun ada isu mengenai dampak lingkungan hidup, pers nasional lebih banyak memberitakan setelah dampak terjadi, misalnya kebakaran hutan, kebanjiran, tanah longsor, gagal panen dan pembalakan kayu secara liar. Ada kejadian dulu baru baru rame-rame ramaikan halaman beritanya. Padahal pers dalam fungsinya memberikan informasi dan pendidikan kepada publik, hingga sewajarnya pers juga menyampaikan bagaimana upaya masyarakat mencegah masalah berkaitan dengan dampak perubahan iklim,” tuturnya.
Dirinya berharap, para peserta yang merupakan para Jurnalis Maluku lebih peduli dengan alam atau perubahan iklim yang ada, karena menjaga lingkungan Maluku sama halnya menjaga tatanan adat orang Maluku. (MT-04)