Ambon,MollucasTimes.Com- Masyarakat Maluku menganggap Thomas Matulessy Kapitan Pattimura sebagai Pahlawan itu adalah fakta dan tidak terbantahkan.
Hal tersebut disampaikan Dr. Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia) kepada wartawan disela-sela kegiatan Seminar Nasional dan Pelantikan Pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Maluku yang berlangsung di Gedung Serbaguna Xaverius Ambon-Maluku, Kamis, (18-05-2017).
Farid menyampaikan, berkaitan dengan identitas Pattimura yang masih dipertanyakan itu ada hubunganya dengan studi sejarah, namun lebih banyak berhubungan dengan penetapan kepahlawanan.
Menurutnya, sebagai sejarawan proses penelitian itu harus terus dilakukan, karena tugas sejarawan selalu melakukan penelitian untuk mencari bukti-bukti baru dan tidak pernah berhenti.
“Semakin banyak penelitian yang dilakukan maka semakin dalam pengetahuan yang dimiliki dan hanya dengan begitu ilmunya dapat berkembang”. ungkapnya.
Farid mengatakan, berkaitan dengan pengakuan masyarakat Maluku terhadap Thomas Matulessy Kapitan Pattimura sebagai Pahlawan, hal itu adalah fakta dan tidak terbantahkan.
“Saya kira tidak bisa digoyahkan hanya karena ada penelitian sejarah,
karena berbicara mengenai sejarah, kita berbicara mengenai simbol tokoh dalam masyarakat dan berbicara mengenai objektifitas pengetahuan sejarah, dan itu merupakan dua hal yang berbeda” ujarnya.
Dikatakan, Sejarah yang berkaitan dengan penelitian dan pemahaman itu berhubungan dengan Direktoral Jendral Kebudayaan RI. Tetapi apabila berkaitan dengan penetapan pahlawan itu berhubungan dengan Kementerian Sosial RI, karena hal itu berkaitan erat dengan penetapan simbol-simbol bagi keperluan masyarakat.
“Saya katakan memang betul, memang perlu simbol. Tapi hal itu jangan dikacaukan dengan pemahaman dan pengetahuan apalagi penelitian sejarah.” tandasnya. (MT-03).