Ambon,Mollucastimes.Com – Forum Bisnis Rempah Rempah Maluku bekerja sama dengan Dinas perindustrian dan perdagangan Provinsi Maluku, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Maluku serta Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB). Gelar sosialisasi kepada Kelompok Tani dan Pengusaha cengkeh dan pala di aula lantai 2 balai kota Ambon, Rabu (24/08/2016).
Sosialisasi dengan tema “menapak jalur rempah cengkeh pala, Maluku berdaya saing demi kesejahtraan masyarakat” itu dibuka oleh Sekretaris kota Ambon, A. G. Latuheru, M.Si
Latuheru dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan menyampaikan, kegiatan itu bertujuan untuk mensejahtrakan para petani, sehingga semua peserta yang hadir harus bersedia memberikan kontribusi, membagi pengalaman terkait apa yang harus dikerjakan petani, supaya harga cengkeh, pala dan rempah rempah bisa bersaing kualitasnya dengan cengkeh dan pala yang dihasilkan provinsi ataupun negara yang lain.
“kalau itu terjadi maka kesejahteraan petani itu akan tercapai” harap Latuheru.
Dalam sosialisasi itu peserta berharap agar Cengkeh dan Pala itu diproduksi secara langsung di Maluku agar tidak lagi di ekspor ke luar. sehingga petani meminta kepada pemerintah agar suku pindo dihadirkan kembali ke Maluku agar dapat mengembalikan stabilitas harga Cengkeh dan Pala.
Menjawab persoalan itu, Ketua DRM (Dewan Rempah Maluku) Dr. Gun Mardianto, kepada pers di sela sela kegiatan menyampaikan, Dewan rempah Maluku (DMR) akan mendorong Pemerintah Daerah agar bisa mengembalikan peran suku pindo dan Resi gudang di Provinsi Maluku, kerena itu sangat penting untuk menstabilisasi harga dan mutu dari rempah- rempah yang ada .
Senada dengan Mardianto, Direktur Eksekutif DRM Nus Soumokil berharap Forum bisnis itu dapat memberikan sebuah gambaran termasuk pencerahan terhadap semua pelaku usaha dan petani yang ada di Maluku.
Soumokil juga berharap, Pemerintah daerah harus mengambil sikap terhadap rempah-rempah Maluku sebagai keunggulan didaerah, supaya dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat. karena itu bukan merupakan hal baru bagi Maluku bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang baru mulai berkembang.
“Cengkeh Pala itukan sudah jadi hak keturunan, beberapa waktu kedepan rempah- rempah ini kita bisa mengembalikannya menjadi produk komoditas unggulan selain perikanan” harap Soumokil.
Sementara Program Manager SUD III, Mercy Corps Indonesia Kantor Ambon, Sandra Lakembe menyampaikan lembaga Internasional yang kapasitasnya dalam forum bisnis fungsinya untuk memfasilitasi Dewan Rempah Maluku.
“Jadi ada suport yang diberikan oleh DRM yang mencoba memetakan kembali duduk bersama antara petani, pedagang kemudian ada juga Institusi-institusi yang lain yang punya konsen ke peningkatan untuk mengembalikan kejayaan Maluku yang dikenal sebagai Pulau Rempah” kata Lakembe.
Lakembe berharap semua orang yang hadir dalam kegiatan itu harus mengambil peran, tidak hanya Pemerintah Daerah.
“Ketika mereka bisa bekerja sama berarti otomatis kualitas akan bagus, harga akan bagus dan itu akan kembali ke mereka demi kesejahtraan masyarakat ” harapnya. (Mg-06)