“Dalam penertiban yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Ambon, menurut kami ada beberapa hal yang perlu dilakukan,” lugasnya.
Ambon,moluccastimes.id-Kondisi lingkungan Pasar Mardika yang kian buruk akibat membludaknya sampah plastik di areal laut, mendapat sorotan dari Anggota Komisi III DPRD Kota Ambon, Hadi Mairuhu.
“Saat Komisi III lakukan pengawasan atau on the spot di Pasar Mardika, yang terlihat di perairan itu adalah sampah plastik yang sangat banyak,” akunya kepada moluccastimes.id, Selasa 15/04/2025.
Diakuinya, masalah sampah memang bukan masalah ringan.
“Selama manusia hidup, sampah akan terus dihasilkan. Namun sejauhmana kita bisa menjaga atau menetralisir lingkungan agar tetap bersih dan sehat merupakan hal yang harus dilakukan dengan kesadaran penuh,” jelas Mairuhu.
Dampak menumpuknya sampah baik di Pasar maupun di areal perairan sangat mempengaruhi berbagai sisi.
“Pasar Mardika dengan gedung yang bagus ini kan dibangun dengan tujuan agar semua pedagang dapat tertata dengan baik, kemudian menjadikan lingkungan estetik, juga agar tidak terjadi kemacetan. Tetapi kenyataan yang terlihat sangat terbalik,” sesal Mairuhu.
Sebab itu, politisi Partai Buruh ini meminta perhatian Pemerintah Kota Ambon untuk memperhatikan masalah tersebut.
“Dalam penertiban yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Ambon, menurut kami ada beberapa hal yang perlu dilakukan,” lugasnya.
Pertama, seluruh penjual atau pedagang yang masih berada di badan jalan semuanya harus diakomodir ke dalam gedung Pasar Mardika. Ini juga untuk meniadakan kemacetan mobil angkutan.
Kedua, harus menentukan lokasi tempat sampah yang dekat dengan pasar sehingga pedagang tidak membuang sampah plastik ke laut.
Ketiga, dibuat himbauan kepada pedagang disertai dengan sanksi yang akan diawasi oleh Satuan Polisi Pamong Praja yang telah ditempatkan di Pasar Mardika. Sehingga dengan demikian ada efek jera bagi yang tidak taat.
Dari sisi pariwisata sendiri, pria rendah hati itu melihat bahwa Teluk Ambon merupakan areal yang cukup indah.
“Kita bisa menjual wisata bahari bagi wisatawan misalnya dari Pelabuhan Enrico menuju Wayame dengan speed. Namun keindahan itu tertutup oleh sampah plastik yang berenang kian kemari di laut,” tandas Mairuhu, putra Samasuru Amalatu Ameth itu.
Sementara dari segi perikanan, lanjutnya, dikhawatirkan ikan hasil tangkapan di Teluk Ambon telah terkontaminasi sampah plastik.
“Pengalaman beberapa pembeli ikan, ketika akan membeli ikan sempat bertanya ini ikan dari mana? jika jawaban dari negeri Latuhalat maka mereka tidak sungkan untuk membeli. Ini mengkondisikan bahwa lingkungan perairan Teluk Ambon mempengaruhi daya beli masyarakat,” bebernya.
Disebutkan juga bahkan ada turis luar negeri yang enggan membeli ikan di Pasar Mardika.
“Karena pasti mereka telah melihat kondisinya. Kita tahulah orang bule itu sangat hati-hati dan selalu memperhatikan kebersihan,” timpalnya.
Mairuhu berharap, Pemerintah Kota Ambon dapat melihat hal ini sebagai bahan untuk melakukan penertiban.
“Semoga kobalorasi legislatif bersama eksekutif dalam hal ini dinas terkait mampu memberikan solusi bagi penataan Pasar Mardika yang sehat, bersih, indah serta nyaman demi kemaslahatan masyarakat khususnya Kota Ambon,” kuncinya. (MT-01)