“Kita perlu mempelajari serta mendapatkan pembanding untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan ekonomi lokal di wilayah Maluku. Karena itulah, maka kita ikuti Kunker bersama para Gubernur serta Bupati/Wali Kota yang memiliki potensi untuk pengembangan Holtikultura,” ungkap Vanath.
Sumatera Utara,moluccastimes.id-Benchmarking perlu dilakukan dalam upaya memperoleh pembanding bagi kemajuan Maluku.
Demikian Wakil Gubenur Maluku, H. abdullah Vanath, disela Kunjungan Kerja di Kawasan Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2), SMA Unggul Del dan Institut Teknologi Del, Sumatera Utara, Selasa 15/04/2025.
“Kita perlu mempelajari serta mendapatkan pembanding untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan ekonomi lokal di wilayah Maluku. Karena itulah, maka kita ikuti Kunker bersama para Gubernur serta Bupati/Wali Kota yang memiliki potensi untuk pengembangan Holtikultura,” ungkap Vanath
Dikatakan wilayah timur khususnya Maluku dan Papua memiliki kesamaan sehingga melalui Benchmarking, dapat diadopsi metodologi dan teknologinya.
“Kita dan Papua itu kondisi geografisnya sama, juga memiliki suhu yang sangat cocok bagi tumbuhan maupun tanaman holtikultura maupun herbal. Karena itu kita akan mengadopsi cara atau metodologi serta teknologi yang sudah dikembangkan di sini,” paparnya.
Wilayah Maluku, lanjutnya, akan diberi perhatian untuk pengembangan holtikultura.
“Hal ini mengingat kebutuhan holtikultura kita masih suplai sekitar 60% dari luar, padahal kita memiliki kemampuan serta sumber daya untuk mengelola. Apalagi ditambah nanti dengan proyek strategis nasional Blok Masela yang akan melibatkan banyak pekerja. Tentunya kebutuhan pangan akan meningkat terutama sayur mayur,” bebernya.
Dalam Kunker tersebut juga dihadiri Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, para Gubernur dan Bupati/Walikota yang memiliki potensi untuk pengembangan Holtikultural, serta stakeholder terkait.(MT-01)