Pemneg Nalahia Gelar Rembuk Stunting 2024, Kapus Kec Nusalaut Apresiasi, 2025 Nalahia Zero Stunting

by -169 Views

Dalam upaya terus memberikan perhatian terhadap tumbuh kembang anak-anak, Pemerintah Negeri Nalahia bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Nusalaut serta Kader Posyandu menggelar Rembuk Stunting 2024.

Nalahia,moluccastimes.id-Dalam upaya terus memberikan perhatian terhadap tumbuh kembang anak-anak, Pemerintah Negeri Nalahia bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Nusalaut serta Kader Posyandu menggelar Rembuk Stunting 2024.

“Rembuk Stuinting sekaligus mengevaluasi serta melihat perkembangan anak-anak di Negeri Nalahia yang masuk kategori Stunting maupun Gizi Buruk,” aku Kepala Pemerintah Negeri Nalahia, Drs. F. J. R Leiwakabessy, M.Si, Jumat14/06/2024.

Diungkapkan, tahun 2023 jumlah Stunting dan Gizi buruk di Nalahia sebanyak 4 orang.

“Namun dengan perhatian terintegrasi yang diberikan baik oleh kader Posyandu, Dinas Kesehatan dalam hal ini Puskesmas Kecamatan Nusalaut yang didukung oleh Pemerintah Negeri, maka jumlah tersebut berkurang. Saat ini hanya tinggal satu anak yang dikategorikan Stunting,” jelas pria rendah hati itu.

Pria bergelar Upu Latu Risapori Henalatu (Risahena) berharap program yang menjadi usulan dalam Rembuk Stunting dapat menjadi keputusan untuk dilaksanakan.

“Pertemuan Rembuk Stunting membahas berbagai kiat teknis untuk menyelesaikan kasus Stunting di Nalahia. Salah satu usul adalah tetap memberikan sosialisasi kepada orangtua, ibu hamil dan remaja terkait Stunting,” tandas pria yang juga Ketua Latupati Nusalaut itu.

Leiwakabessy berharap program yang telah tersusun itu dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan bukan saja bagi anak Stunting tetapi bagi seluruh anak.anak di Negeri Nalahia. Sehingga mereka tumbuh sehat jasmani menyongsong Generasi Emas 2045.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Nusalaut, M. H Siahanenia, S.Kep, Ns mengapresiasi rembuk Stunting Negeri Nalahia 2024.

“Kolaborasi Pemerintah Negeri, para kader Posyandu serta Puskesmas Kecamatan Nusalaut menjadi hal penting dalam upaya menurunkan angka stunting di Nalahia, karena itu kami berikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan yang digagas oleh Pemerintah Negeri Nalahia khususnya Upu Latu Nalahia yang selalu memberikan perhatian bagi pertumbuhan serta kesehatan anak-anak di Nalahia,” ungkap Siahanenia.

Dikatakan dalam Rembuk Stunting ada banyak usulan, masukan serta kritik yang terbangun.

“Semuanya itu tentunya bermuara pada penurunan Stunting, dimana pada tahun sebelumnya Stunting di Nalahia berjumlah 4 orang, Namun atas kerjasama yang baik saling mengisi dan memperhatikan maka Stunting saat ini hanya satu orang di Nalahia. Suatu keberhasilan yang luar biasa,” dirinya mengapresiasi.

Kader posyandu lanjutnya, memiliki peran penting dalam upaya menurunkan Stunting.

“Apa yang dilakukan membuahkan hasil yang baik melalui pemantauan, pemberian makanan tambahan serta perhatian lebih bagi anak Stunting,” timpalnya.

Menurutnya, program lain adalah memberikan perhatian kepada anak remaja yang kemudian hari akan menjadi calon pengantin (Cantin) dan ibu hamil.

“Dengan melakukan sosialisasi kepada  anak remaja, Cantin  maupun ibu hamil kita dapat meminimalisir dan mencegah stunting di Nalahia. Bagaimana ibu hamil memperhatikan gizi bagi anak dalam kandungan kemudian bagi Cantin yaitu bagaimana menyiapkan diri, dalam hal menjaga kesehatan, memperhatikan asupan gizi juga sehingga ketika nanti berkeluarga akan melahirkan anak-anak yang tidak stunting,” jelasnya.

Dirinya berharap 2025 Nalahia Zero Stunting.

“Itu harapan kami, tahun depan di Nalahia tidak ada lagi Stunting sehingga Nalahia menjadi negeri yang melahirkan generasi sehat jasmani menyambut Generasi Emas 2045,” tandasnya.

Rembuk Stunting selain dihadiri Upu Latu Risahena, Kepala Puskesmas Nusalaut, para Kader Posyandu Balita, Posyandu Lansia, juga Saniri Negeri serta Staf Pemerintah Negeri Nalahia. (MT-01)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *