SHT Diusung Golkar, Sahuburua : Kita Harus Taat Keputusan Partai

by -87 Views
Ambon, Mollucastimes.Com- Partai berlambang pohon beringin telah mempercayakan Sanadjihitu Tuhuteru untuk merebut posisi Bupati Seram Bagian Barat (SBB) bersama kompetitornya. Restu itu  ditandai dengan penyerahan rekomendasi Partai Golkar dari Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto kepada SHT beberapa pekan lalu.
DPP Golkar telah mengelurkan keputusannya, sehingga setiap kader Golkar juga diminta untuk tunduk terhadap keputusan itu, suka atau tidak suka. Kader Partai Golkar diseleruh jenjang  baik ditingkat Propinsi maupun Kabupaten / Kota harus siap untuk mengawal ”Surat Sakti” yang dikantongi SHT.
Kepada Mollucastimes.Com usai pembukaan Musda ke IX Partai Golkar  bertempat di Gedung Siwalima Karang Panjang Ambon, Senin (29/08/2016) Ketua DPD Partai Golkar, Zeth Sahuburua menegaskan Golkar Maluku akan tetap mengawal rekomendasi yang diberikan kepada SHT. Baginya merupakan kewajiban seorang Kader patuh dan taat terhadap keputusan partai. 
“Kita harus taat asas, sekali partai telah putuskan berarti kita juga harus loyal kepada partai,” tegas Sahuburua. 
Sahuburua juga menyampaikan keputusan itu telah dipertimbangkan matang. Hal lainnya yang menjadi pertimbangan Partai, hasil survey internal yang mengusung SHT sebagai Calon Bupati dengan tingkat Popularitas dan Elektabilitas tertinggi dibanding nominator Partai Golkar lainnya. 
“Partai telah mempertimbangkan dengan baik maka lahirlah keputusan itu, dan keputusan itu bukan keputusan DPD I, itu merupakan keputusan DPP, Itu hasil survei dan survei tertinggi itu ada pada SHT” tandasnya. 
Sementara itu Sanadjihitu Tuhuteru sangat mensyukuri “Restu” yang diberikan Partai Golkar  padanya. Baginya Golkar adalah Partai yang nantinya akan berjuang bersamanya untuk merebut kursi Bupati Seram Bagian Barat. 
Disamping itu, SHT berujar dirinya akan berjuang mendapatkan restu tiga partai lainnya  yang belum memberikan rekomendasi diantaranya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
 “mungkin keputusan partai itu lebih cenderung kepada kader partai ataukah kepada kader non Partai yang potensial dan punya komitmen” ucapnya.  (MT-08)