Menyusul kejadian bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang, akibat kondisi cuaca ekstrim, Pemerintah Kota Ambon kembali menetapkan status siaga bencana selama 14 hari kedepan.
Ambon,moluccastimes.id-Menyusul kejadian bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang, akibat kondisi cuaca ekstrim, Pemerintah Kota Ambon kembali menetapkan status siaga bencana selama 14 hari kedepan.
“Status siaga bencana ini sudah berakhir di tanggal 2 Juli 2024 namun melihat kurang lebih 3 (tiga) hari terakhir terjadi eskalasi, maka kita akan tetapkan 14 hari kedepan dalam status siaga bencana,” ungkap Penjabat wali Kota Ambon, Dominggus N, Kaya, usai melakukan rapat bersama pimpinan OPD dan stakholder terkait kebencanaan di Balai Kota Ambon, Jumat 05/07/24.
Selain itu, rapat juga memahas langkah yang harus dilakukan oleh OPD dan stakholder terkait, serta kajian untuk permohonan bantuan ke Pemerintah Pusat (Pempus).
“Dengan koordinasi lintas sektor baik yang OPD maupun stakeholder lainnya kita mau melihat apa yang telah dan harus dilakukan,” katanya.
Misalnya jika ada potensi longsor, Dinas PUPR bertugas merancang dan menyiapkan bronjong, BPBD menyalurkan terpal kepada warga.
“Ada juga 13 kepala keluarga yang mengungsi di rumah-rumah keluarga, sudah kita koordinasikan Dinas Sosial mengambil langkah menyiapkan makanan siap saji, untuk kemudian didrop ke rumah-rumah tersebut,” bebernya.
Bencana banjir, lanjutnya, juga menyebabkan petani di Waiheru dan Passo terancam gagal panen, sehingga Dinas Pertanian telah diturunkan guna melakukan koordinasi.
Kaya menghimbau kepada masyarakat yang bermukim di kawasan rawan bencana untuk tetap waspada dan memantau peringatan yang dikeluarkan BMKG dan Pemkot di Media Sosial.
“Untuk warga kota Ambon tetap berjaga-jaga, memantau peringatan dari BMKG juga dari posko yang diedarkan lewat Media Sosial, kami sudah arahkan peringatan itu bisa perhari dan perjam. Intinya tetap waspada bagi keluarga yang berada di titik rawan bencana,” pungkasnya. (MT-01))